Selasa, 05 Agustus 2014

Cara mencegah Berat Badan Meningkat Pada Saat Lebaran

Adalah wajar jika saat lebaran kita menemui berbagai hidangan yang menggugah selera seperti ketupat, opor ayam, rendang, gulai kambing, soto daging, balado kentang goreng dan lainnya. Itu belum termasuk kue-kue basah dan kering yang tersaji manis di atas meja di ruang tamu setiap rumah keluarga yang Anda kunjungi dalam rangka berlebaran. Hal ini sudah menjadi tradisi di negara kita dan mungkin juga karena hidangan lezat menjadi simbol kemenangan yang kita capai setelah kurang lebih 30 hari berpuasa, melawan rasa lapar, haus dan hawa nafsu. Namun, relakah Anda bila justru berat badan Anda langsung meningkat drastis setelah dua hari berlebaran hanya karena tergoda hidangan-hidangan lezat tersebut, padahal Anda sudah berhasil melawan godaan-godaan semacam selama 30 hari sebelumnya?
Bagaimana cara mencegah peningkatan berat badan tersebut?
 
1. Perlu sedikit pengorbanan
Dalam satu hari Lebaran saja, biasanya kita mengunjungi banyak rumah sanak saudara dan tetangga dan di sanalah biasanya kita disuguhi hidangan-hidangan khas Lebaran yang sulit untuk kita tolak. Jadi, bisa dibayangkan satu porsi ketupat beserta lauk pauknya tersebut dikalikan beberapa rumah yang kita kunjungi. Berapa ribu kalori yang sudah Anda tambah dalam sehari saja? Lalu, masih ada hari ke-2 Lebaran pula. Sebenarnya mudah saja, asalkan Anda mau sedikit berkorban untuk memperkecil porsi yang Anda makan hingga seperempat dari porsi aslinya, misalnya. Tidak usah khawatir Anda tidak akan merasa kenyang, karena Anda pasti akan kenyang. Selama ini teori makan banyak untuk menjadi kenyang itu hanya bersifat sugestif saja, belum pernah ada faktanya. Lagi pula dengan cara begitu, Anda memberi jeda pada lambung Anda untuk dapat mencerna makanan dengan baik.
 
2. Pilih kualitas daripada kuantitas
Bila di rumah keluarga yang Anda kunjungi menyajikan sayuran, pilih saja itu sebagai lauknya. Jauhi yang bersantan, apalagi penuh daging berlemak seperti gulai kambing. Ingat, risiko yang Anda tempuh adalah risiko penyakit jantung, asam urat dan stroke! Namun, memang tidak mudah untuk mengharapkan orang untuk menyajikan masakan yang kita inginkan. Jadi, bila memang tidak ada sayur-sayuran sama sekali, pilih saja satu macam protein, misalnya ayam saja atau daging saja. Lalu, pastikan di rumah sendiri Anda juga sedia sayuran atau buah-buahan, terutama yang dapat menjadi ‘penawar’ kolesterol tinggi, seperti apel, jeruk, mangga, timun, semangka, pepaya dan melon.
 
3. Fokus pada solusi, bukan masalah
Bila memang cara-cara di atas sudah terlanjur gagal diusahakan, ya sudah, fokus saja pada program penurunan berat badan. Kuncinya hanya dua cara: perubahan diet dan pola makan, serta olah raga rutin. Sementara waktu ini, hingga berat badan kembali ideal, usahakan Anda menjauhi daging berlemak, pada ayam, hindari mengonsumsi kulitnya, karena di situlah letaknya lemak ayam. Hindari juga gorengan dan camilan berkalori tinggi, selain tidak ada nilai gizinya, malah hanya akan terus membuat berat badan Anda melonjak naik. Perbanyak sayuran dan buah-buahan, yang pastinya akan melancarkan sistem pencernaan Anda.
 
Minumlah hanya air putih, bukan minuman lain yang berwarna (kecuali Anda bisa minum teh dan kopi tanpa gula), karena minuman berwarna biasanya mengandung pemanis tinggi kalori yang tentu saja akan membuat Anda bertambah gemuk. Air putih adalah obat dari segala obat, selain dapat melancarkan pencernaan, juga bagus untuk detoksifikasi dari semua jenis racun tubuh.
 
Lakukan olah raga rutin, minimal tiga kali seminggu, 45 menit sehari. Apapun yang dapat mengeluarkan keringat Anda sudah cukup baik untuk olah raga rutin Anda, misalnya, jogging, berenang, badminton, berjalan atau lari di atas treadmill atau senam Zumba. Bila Anda bosan, lakukan olah raga yang berbeda-beda setiap harinya, atau dengarkan musik kesukaan Anda selagi berolah raga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar